Senin 09 Jul 2012 11:23 WIB

Marwan: Ahlussunnah Wal Jamaah Lawan Radikalisme

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far, menegaskan ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah sangat efektif melawan radikalisme yang belakangan ini diprediksi kian berkembang. Ideologi ini, dinilainya, menawarkan moderasi, sehingga menjadi penengah antara kaum liberal dan fundamental.

"Faham Radikalisme tentu akan tumbang jika Ahlussunnah terus didakwahkan kepada masyarakat," jelasnya, di Jakarta, Senin (9/7). Marwan menegaskan saat ini radikalisme bukan hanya mengincar kaum awam, tetapi juga kaum intelektual seperti mahasiswa.

"Justru mahasiswa yang menjadi sasaran utama, karena mereka masih dalam tahap mempelajari berbagai ideologi," jelasnya. Radikalisme menjadi pembahasan mereka sehingga, disaat mahasiswa tidak memahami ideologi ini akan terus mendapatkan penjelasan. Tidak menutup kemungkinan akhirnya menjadi penganut radikalisme.

Target kaum radikal, kata dia, adalah merekrut kalangan intelektual. Kalangan seperti itu dinilainya akam sangat fanatik, jika menjadi penganut radikalisme. Kaum radikal juga memanfaatkan keahlian kaum intelektual untuk kepentingannya dalam berbagai bidang, tidak terkecuali politik dan ekonomi.

Marwan menegaskan bahwa hal itu terjadi, karena gerakan mahasiswa saat ini mengalami degradasi, fragmentasi, dan mengalami perpecahan di mana-mana. Sisi militansi, gerakan intelektualitas dan sisi kepedulian terhadap masyarakat mulai meluntur, sehingga jargon agent of change tidak selaras dengan gerakan mahasiswa sekarang.

“Mereka harus berubah jika ingin maju. Kalau tidak maka mahasiswa akan terus diobok-obok kaum radikal,” paparnya. Dia mengatakan kaum mahasiswa harus mengembalikan tradisi-tradisi Ahlussunah kembali ke kampus. Gerakan mahasiswa yang berbasis keagamaan dan dakwah Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement