REPUBLIKA.CO.ID, MAZAR E SHARIF -- Aksi bom bunuh diri terjadi di Afghanistan, Sabtu (14/7) pagi. Seseorang meledakkan bom yang dibawanya di satu pesta perkawinan di Afghanistan utara. Setidaknya 22 orang termasuk seorang politikus tewas dan mencederai 40 lainnya. Jumlah korban itu adalah yang terbanyak dalam beberapa bulan belakangan ini.
Anggota parlemen Afghanistan yang berpengaruh Ahmad Khan Samangani, yang menjadi tuan rumah resepsi itu, termasuk di antara mereka yang tewas, kata gubernur provinsi itu Khairullah Anosh. "Itu adalah pesta perkawinan putri Ahmad Samangani.Seorang pembom bunuh diri meledakkan bom yang dibawanya, menewaskan dan mencederai puluhan orang," kata Anosh kepada Reuters.
Taliban membantah bertanggung jawab bagi serangan itu. "Kami tidak terlibat dalan masalah ini," kata juru bicara Zabihullah Mujahid. "Ahmad Khan (Samangani) adalah mantan komandan gerilyawan , ia tidak disenangi dan banyak orang menghadapi masalah dengan dia."
Samangani, tokoh politik yang berpengaruh dari provinsi Samangan. Dia juga adalah mantan komandan gerilyawan yang berperang menghadapi pasukan Uni Soviet tahun 1980-an dan menentang Taliban saat memerintah tahun 1996-2001.
Penduduk sipil menanggung akibat dari aksi kekerasan di Afghanistan, di mana kekerasan terburuk terjadi sejak pemerintah Taliban digulingkan oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat lebih dari 10 tahun lalu. Taliban yang memerangi pemerintah Presiden Hamid Karzai dukungan Barat seringkali melancarkan serangan bunuh diri tahun ini.