Senin 16 Jul 2012 15:54 WIB

Sukabumi Miliki Pasar Semimodern Pertama

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi akhirnya memiliki pasar tradisional semimodern. Hal ini ditandai dengan peresmian Pasar Cicurug yang dilakukan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, Senin (16/7) pagi.

Pasar Cicurug mulai dibangun sejak akhir 2010 lalu dengan menghabiskan total dana investasi sekitar Rp 70 miliar.

‘’Pasar Cicurug merupakan pasar tradisional pertama yang dikelola secara modern,’’ terang Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, di sela-sela acara peresmian kepada wartawan.

Menurutnya, pembangunan pasar tradisional diharapkan mampu menggairahkan perekonomian masyarakat terutama pelaku usaha kecil. Selama ini keberadaan pasar tradisional sulit bersaing dengan pasar modern yang ada di sekitarnya.

Peresmian pasar tradisiional menjadi semimodern, kata Sukmawijaya, merupakan sejarah tersendiri bagi Kabupaten Sukabumi. Keberhasilan ini tidak lepas dari sokongan para pedagang yang mendukung pembangunan pasar. Selepas Cicurug, ada sejumlah pasar tradisional lainnya yang akan dijadikan semimodern.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, Asep Jafar menambahkan, pembangunan pasar semimodern bukan berarti menghilangkan sisi tradisionalnya.’’ Yang membedakan hanya pengelolanya yang lebih modern,’’ imbuh dia. Misalnya, penataan lokasi kios yang lebih baik dan bersih.

Asep mengungkapkan, kios-kios yang ada di Pasar Cicurug diprioritaskan untuk para pelaku usaha kecil. Sebelumnya, mereka juga berdagang di lokasi pasar lama

Ke depan, lanjut Asep, tingkat penjualan di Pasare Cicurug akan semakin meningkat dibandingkan sebelumnya. Bahkan, keberadaan Pasar Cicurug ditargetkan mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah sekitar Rp 2 miliar per tahun.

Diterangkan Asep, pada 2012 ini ada satu pasar tradisional lainnya yang akan diresmikan menjadi semimodern yakni Pasar Cisaat pada November mendatang. Pasar Cisaat mulai dibangun dengan dana investasi sekitar Rp 70 miliar sejak awal Februari 2012 lalu.

Selain Pasar Cicurug dan Cisaat, ada tiga pasar lainnya yang dalam prose pembangunan yakni Pasar Cibadak, Pasar Palabuhanratu, dan Pasar Sukaraja. Proses pembangunanya pun sama melibatkan investor.

Salah seorang investor pembangunan Pasar Cicurug, Chandra Gunawan menerangkan, jumlah kios yang tersedia dalam pasar mencapai sebanyak 1.400 unit kios. Dari ribuan kios itu sebagian besar sudah terisi dan sebagian lagi masih tersisa. Dalam kompleks pasar tersedia sarana masjid yang cukup besar.

Chandra mengatakan, lokasi Pasar Cicurug memang cukup strategis. Kondisi ini disebabkan karena Cicurug berada persis di perlintasan utama Bogor-Sukabumi.

Nilai investasi yang ditanamkannya di Pasar Cicurug, terang Chandra mencapai sekitar Rp 60 miliar. Kini, ia berencana mengembangkan investasi lainnya di Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement