Rabu 18 Jul 2012 04:00 WIB

Iran: Intervensi Bukan Solusi Suriah

Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.
Foto: AFP
Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.

REPUBLIKA.CO.ID, Kementerian Luar Negeri Iran telah memperingatkan terhadap prospek intervensi asing di Suriah. Peringatan tersebut sekaligus mengulangi tawaran Teheran untuk membantu upaya diplomatik guna memulihkan keamanan di negara Arab tersebut.

Selama konferensi pers mingguannya pada Selasa (17/7), Ramin Mehmanparast mengatakan situasi di Suriah merupakan panggilan bagi negara-negara regional untuk konsultasi dan kerja sama untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk memenuhi tuntutan sah rakyat dan memungkinkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah damai.

Mehmanparast menambahkan bahwa beberapa negara-negara regional mencoba untuk memimpin situasi di Suriah menuju perang saudara dan mengatur lahan untuk intervensi asing, yang tidak dapat diterima.

Pejabat Iran memperingatkan bahwa beberapa negara lain sedang berusaha untuk menciptakan ketidakamanan dan ketidakstabilan dengan mendukung kelompok bersenjata dan memperkuat operasi teroris di Suriah.

Mehmanparast mengulangi tawaran Teheran untuk membantu dengan menjadi tuan rumah pembicaraan antara oposisi dan pemerintah Suriah untuk mengakhiri krisis di Suriah.

Sebelumnya, pada 15 Juli Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan Teheran siap mengadakan pertemuan dengan oposisi Suriah dan mengundang mereka ke Republik Islam Iran.

Menggambarkan peran Iran dalam menyelesaikan isu-isu regional tidak bisa dipungkiri, Mehmanparast mengatakan Iran telah melakukan segala usaha untuk membangun kembali keamanan dan stabilitas di Suriah.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Kekerasan telah merenggut nyawa banyak orang, termasuk sejumlah besar pasukan keamanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement