REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS - Venezuela, Rabu (18/7), mengutuk insiden pemboman di Damaskus yang menewaskan menteri pertahanan Suriah dan saudara ipar Presiden Bashar al Assad. Mereka juga mendesak negara asing agar tak melakukan campur tangan.
Presiden Sosialis Hugo Chavez telah membantu melanggar sanksi terhadap Suriah dengan mengirim bahan bakar diesel ke negara yang dilanda kerusuhan itu. Ia telah menggambarkan konflik di sana sebagai persekongkolan internasional yang didukung negara Barat.
"Pemerintah (Venezuela) menyampaikan belasungkawa terbesarnya kepada rakyat Suriah, yang berani, dan terutama keluarga korban kejahatan baru ini," kata Kementerian Luar Negeri di dalam satu pernyataan.
Ditambahkannya, Venezuela "menyarankan masyarakat internasional agar menghindari campur tangan bersenjata" yang hanya akan menambah parah konflik tersebut, demikian laporan Reuters.
Satu blok pemerintah sayap-kiri Amerika Latin yang dikenal dengan nama ALBA, yang dipimpin oleh Chavez, pada Juni menuduh negara Barat berencana mencampuri urusan di Suriah sebagaimana yang mereka lakukan di Libya dan memuji Bashar al-Assad kendati ada pengutukan global.
Chavez juga dikenal sebagai sekutu kuat mantan pemimpin Libya Muamar Qadafi selama aksi perlawanan yang akhirnya menggulingkan dia dengan bantuan serangan udara AS dan Eropa.