Jumat 21 Apr 2017 08:43 WIB

Fotografer Ini Memilih Meletakkan Kamera dan Menolong Anak Korban Bom Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan bom di Suriah (ilustrasi)
Foto: Abs.com
Serangan bom di Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Abd Alkader Habak sedang sibuk melakukan pekerjaannya, mengambil gambar, saat sebuah ledakan terjadi di lokasi evakuasi di pinggiran Aleppo, Suriah. Fotografer dan aktivis Suriah itu seketika terlempar jauh, namun kembali bangkit setelah melihat kekacauan di sekitarnya akibat ledakan.

Dia memutuskan untuk tidak lagi mengambil gambar. Habak meletakkan kameranya untuk membantu korban yang terluka, terutama anak-anak. Anak pertama yang ia ditemukan telah terbaring di lantai dalam kondisi tewas. Anak kedua ditemukan masih hidup, tapi sudah hampir tidak bernafas.

Dia menggendong anak-anak itu dan mulai berlari menuju pos keamanan. Sebuah gambar yang menunjukkan Habak sedang menggendong seorang anak laki-laki yang berusia sekitar tujuh tahun, telah dibagikan di media sosial sebanyak puluhan ribu kali sejak dipublikasikan pekan lalu.

"Anak ini memegang tangan saya dengan kuat dan menatap saya. Adegan itu mengerikan, terutama melihat anak-anak meratap dan sekarat di depan Anda. Jadi saya memutuskan bersama rekan-rekan saya, kami akan menyingkirkan kamera kami dan mulai menyelamatkan orang-orang yang terluka," kata Habak kepada CNN.

Seorang saksi menunjukkan, ada pria yang mengumpulkan anak-anak dan membagi-bagikan makanan di dekat bus-bus evakuasi. Setelah terkepung di bawah peperangan selama lebih dari dua tahun, baru kali ini anak-anak itu bisa dengan bebas mendapatkan makanan.

Namun setelah mereka berkumpul, ledakan itu terjadi. Lebih dari 120 orang tewas, termasuk 80 anak-anak dan 13 wanita, yang sebagian besar merupakan pengungsi dari Foua dan Kafarya.

Habak mengaku menempatkan seorang anak di dalam ambulans, tapi tidak tahu apa yang terjadi padanya selanjutnya. Dia lalu berlari kembali menuju lokasi ledakan dan menemukan seorang anak lagi yang telah tewas.

Ia terjatuh berlutut di samping jasad sang anak, diliputi kesedihan yang amat sangat. "Saya penuh dengan emosi. Apa yang saya dan rekan-rekan saya saksikan sangat tak dapat terlukiskan," ungkap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement