REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT---Menteri Sosial Lebanon Wael Abou Faour mengatakan bahwa 8.500 orang Suriah melarikan diri ke Lebanon pada Kamis, terutama dari ibu kota Suriah Damaskus dan lingkungannya, kata Kantor Berita Sentral.
Jumlah pengungsi Suriah yang berduyun-duyun ke Lebanon meningkat mengingat pemboman Rabu di Damaskus menewaskan tiga pejabat tinggi keamanan.
"Ada keputusan kabinet yang sangat jelas dalam hal ini untuk membantu para pengungsi, terutama di tengah kekhawatiran bahwa jumlah mereka dapat meningkat," kata Abou Faour.
"Kementerian urusan sosial mengeluarkan instruksi yang diperlukan, dan timnya sudah di wilayah perbatasan bersama dengan tim dari Komisi Tinggi Pengungsi dan berbagai LSM yang membantu dalam hal ini," tambah menteri Lebanon.
Menteri menekankan bahwa Perdana Menteri Najib Mikati telah memberikan instruksi kepada Komisi Tinggi Pengungsi untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Sementara itu Dewan Keamanan PBB menyatakan "sangat cemas" atas serangan-serangan lintas perbatasan dari Suriah ke Lebanon.
Dewan Keamanan, yang beranggotakan 15 negara, mengeluarkan satu pernyataan, Rabu malam, yang menyerukan penghormatan kedaulatan Lebanon setelah satu bom membunuh tiga pejabat penting keamanan yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.
Puluhan ribu pengungsi Suriah memasuki perbatasan itu dalam beberapa bulan belakangan ini dan militer Lebanon mengerahkan pasukan dari zona perbatasan dengan Israel ke perbatasan Suriah, tempat terjadi insiden-insiden yang menelan korban jiwa dalam pekan-pekan belakangan ini.