Ahad 05 Aug 2012 05:23 WIB

Qatar: Pengganti Annan Harus Punya Strategi Baru

Kofi Annan
Foto: AFP
Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menyusul pengunduran diri Kofi Annan sebagai utusan Liga Arab dan PBB untuk Suriah, Qatar mengatakan bahwa siapapun yang akan menggantikan posisi Annan harus memiliki rencana baru karena enam pasal rencana perdamaian yang dicanangkan Annan telah gagal.

"Harus ada modifikasi yang jelas untuk rencana ini sekarang, karena enam pasal rencana perdamaian Annan sudah selesai," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani. "Tak satu pun dari mereka telah diimplementasikan."

Annan mengatakan pada Kamis bahwa ia mundur sebagai perwakilan bersama Liga Arab dan PBB mengenai Suriah. Rencana perdamaiannya difokuskan pada sekitar kesepakatan gencatan senjata April antara pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak pejuang, sebagai langkah pertama menuju dialog politik.

Namun, gencatan senjata itu tidak pernah dilaksanakan dan ribuan warga sipil, tentara dan pemberontak tewas sejak disepakati.

"Kami, sebagai negara-negara Arab tidak akan menerima utusan lain yang mewakili Arab dan Dewan Keamanan PBB karena situasinya telah sepenuhnya berubah," kata Sheikh Hamad kepada televisi Al Jazeera. "Siapapun utusan baru itu - jika mereka ingin partisipasi dari negara-negara Arab - rencana perdamaian harus diubah dengan pengalihan kekuasaan secara damai di Suriah."

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement