REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu pekan jelang Idul Fitri, para korban kebakaran Karet Tengsin kebingungan menyambut lebaran. Mereka kebingungan menyambut hari kemenangan lantaran tidak lagi memiliki harta benda.
Titi, salah satu korban kebakaran mengaku sedih bercampur trauma jika mengingat kebakaran tersebut. "Api menyambar rumah-rumah warga begitu cepat. Tak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan," kata Titi seraya menjelaskan api begitu cepat menjilati ratusan rumah di Kalimati, Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
"Sedih, trauma. Baru kali ini ngalamin kaya gini," tambah wanita 31 tahun ini.
Ia tak menyangka bakal mengalami musibah tersebut. Ia harus kehilangan harta benda. Karenanya, Titi mengaku bingung akan nasib keluarganya di hari lebaran nanti.
"Tadinya lebaran ini mau pulang ke Kuningan (Jawa Barat). Sudah beli baju lebaran tapi enggak ada yang kebawa sama sekali," ujar ibu dua anak ini dengan mimik sedih.
Tak hanya baju lebaran yang hangus dilalap si jago merah, uang yang ia simpan di dalam lemari juga ikut ludes terbakar. Titi mengaku hanya bisa menyelamatkan sepeda motor. "Bingung mau gimana sekarang. Cari kontrakan buat tidur saja sekarang susah," sebut Titi.
Selain terancam tak bisa merayakan lebaran, Titi juga sedih melihat anak-anaknya tak bisa sekolah. "Mau sekolah gimana. Baju, buku, sepatu enggak ada yang sempet kebawa semua," lirih Titi.
Kini ia mengharapkan ada dermawan yang memberikan baju seragam, buku pelajaran, tas, dan sepatu untuk keperluan anak sekolah. Ia berharap anak-anaknya dapat menjadi orang yang lebih baik dari dirinya.