REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 216 anak korban kebakaran di RW VII, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak bisa bersekolah. Mereka kehilangan buku-buku dan perlengkapan sekolahnya yang hangus dilalap api.
Berdasarkan data posko Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat, 216 anak itu terdiri dari 95 siswa SD, 65 siswa SMP dan 56 siswa SMA. Kepala Markas PMI Kota Jakpus, Asep Juanda mengatakan PMI sudah menyiapkan paket bantuan untuk anak-anak usia sekolah.
"Kami menyiapkan 300 paket sekolah berupa buku dan tas ransel supaya anak-anak korban kebakaran bisa segera bersekolah," kata Asep Juanda di posko PMI Jakpus.
Selain tidak bisa bersekolah, anak-anak itu juga kehilangan rumah tempat tinggal mereka. Berdasar data dari posko induk kebakaran Karet Tengsin, korban kebakaran mencapai 1.900 orang. Ketua RW VII, M Soleh mengatakan api membakar seluruh rumah yang ada di RT I, RT II, RT III dan RT IV. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Total ada 550 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran dengan rincian RT I sebanyak 122 KK, RT II 95 KK, RT III 150 KK dan RT IV 183 kk. Empat rukun tetangga (RT) di RW VII, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakpus habis dilalap api yang membakar kawasan pemukiman padat penduduk, Senin (6/8) malam WIB.
Saat kejadian, warga yang sedang menjalankan shalat tarawih terkejut melihat api mulai membesar. Api diperkirakan muncul sekitar pukul 19.00 WIB. Warga menduga, api berasal dari korsleting di sebuah rumah petak kontrakan yang ditinggal pergi penghuninya.