Kamis 09 Aug 2012 05:01 WIB

Subhanallah, Mushala Karet Tengsin Selamat dari Kebakaran

Rep: MG04/ Red: Karta Raharja Ucu
Mushala Al-Barokah yang selamat dari jilatan api dalam kebakaran hebat di Karet Tengsin, awal pekan lalu.
Foto: MG04/ROL
Mushala Al-Barokah yang selamat dari jilatan api dalam kebakaran hebat di Karet Tengsin, awal pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT memamerkan kebesarannya dimana dan kapan saja, tak terkecuali saat kebakaran hebat yang melanda kawasan permukiman di Jalan Kalimati, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (6/8) malam. Sebuah mushala tidak ikut terbakar, seolah-olah mushala tersebut tidak terjilat api.

Ya, dalam kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah tersebut, Allah SWT menunjukan kebesarannya di bulan suci Ramadhan. Mushala Al-Barokah yang berada di sekitar pemukiman warga masih kokoh berdiri. Padahal, mushala tersebut terletak bersebelahan dengan warung sembako milik warga yang ludes terbakar.

Selain itu, Mushala Al-Barokah juga sering dipakai ibu-ibu untuk kegiatan pengajian. "Alhamdulilah mushala enggak sampai terbakar. Mushala kan tempatnya beribadah, jadi diselamatin Tuhan", ujar salah satu warga RT 01, Nurrohmah (37) ketika ditemui ROL, Rabu (8/8).

Mushala Al-Barokah berada di RT 01/07. "Subahanallah, ini kebesaran Tuhan," ucap salah satu pengurus mushola, Rusdi, saat berbincang dengan ROL, Rabu (8/8).

Pemilik usaha pembuatan tempe ini mengatakan hanya terjadi kerusakan-kerusakan kecil akibat kebakaran. "Cuma atap luar yang sedikit kebakar, kaca-kaca tempat shalat wanita pecah," imbuh ayah tiga anak ini.

Rusdi berucap, kemungkinan Allah SWT menjaga rumahnya karena sering dipakai kegiatan yang positif. "Jadi terhindar dari kebakaran," prediksi Rusdi.

Mushola Al-Barokah, kata Rusdi, biasa dipakai kegiatan shalat berjamaah warga RT 01. "Kalau siang hari biasa dipakai untuk TPA anak-anak kurang mampu, dipakai mengajar Bahasa Inggris dari LSM," terang pria 44 tahun ini.

Sekarang Mushala Al-Barokah dipakai menampung warganya yang terkena musibah kebakaran. "Tempat shalat wanita dipakai untuk menampung warga, kalau lantai dasar tetap dipakai untuk shalat," terang tambah Rusdi.

Rusdi mengungkapkan, sebelum insiden kebakaran tersebut terjadi, ia mengaku mendapat firasat. "Ahad malam," kata Rusdi, "Anak-anak kecil membangunkan saur dengan kata-kata 'sahur sahur mumpung ada waktu, besok kebakaran'."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement