Selasa 21 Aug 2012 18:58 WIB

Kemenhan Dapat Anggaran Terbesar, Ini Kata Istana

Rep: Achmad Syalaby/ Red: Hafidz Muftisany
Firmanzah
Firmanzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penempatan kementerian pertahanan sebagai penerima anggaran terbesar dalam RAPBN 2013 dimaksudkan untuk modernisasi alat untuk sistem persenjataan utama (alutsista).

Staf khusus bidang ekonomi presiden, Firmanzah, menilai bentuk ancaman yang dihadapi semakin kompleks sehingga sistem pertahanan harus dibenahi.

"Selama ini alutsista kita sudah hampir 10 tahun tidak dimodernisasi jadi itu alasan utamanya," ungkap Firmanzah saat dihubungi Republika, Selasa (21/8).

Selain untuk alutsista, mantan Dekan Fakultas Ekonomi UI ini menjelaskan peningkatan anggaran diperuntukkan bagi kesejahteraan dan pendidikan para prajurit.

Firmanzah menjelaskan Indonesia akan membentuk alutsista sebagai industri. Sehingga, TNI bisa belanja persenjataan buatan pabrik sendiri dan tidak perlu impor dari luar. Selain membentuk kemandirian, Firmanzah menjelaskan penguatan alutsista akan turut berdampak kepada perekonomian domestik.

"Akan ada penciptaan lapangan kerja seperti industri tekstil untuk seragam prajurit misalnya,"ungkapnya.Terkait dengan 11 prioritas nasional dalam RKP yang tidak mencantumkan unsur pertahanan, Firmanzah berdalih prioritas tersebut tidak hanya mencakup satu kementerian.

Menurutnya, prioritas seperti pendidikan dan reformasi birokrasi dijalankan oleh banyak kementerian sehingga anggarannya pun tersebar. "Beda kementerian dengan fungsi, skala prioritas itu adalah fungsinya sehingga yang melakukan bisa banyak pihak,"tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement