REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga beberapa jenis bunga untuk keperluan ritual melonjak hingga 80 persen menjelang Hari Raya Galungan yang dirayakan umat Hindu pada Rabu, 29 Agustus 2012 mendatang. Peningkatan harga berbagai jenis bunga itu diakui sejumlah pedagang di Pasar Badung, pasar terbesar di Kota Denpasar, Sabtu.
"Harga bunga sekarang naik drastis karena menjelang Galungan pasti banyak yang mencari, kemungkinan harganya akan terus naik mendekati hari raya," kata Ketut Karmi, seorang pedagang bunga.
Kenaikan harga bunga pacah seribu merupakan yang paling tinggi di antara bunga lain. Harga per kilogram bunga yang tumbuh di dataran tinggi Bedugul, Kabupaten Tabanan itu mencapai Rp 15 ribu, naik dari harga biasanya yang mencapai Rp 8.000 setiap kilogramnya.
Selain karena momen menjelang Galungan, sejumlah pedagang mengaku, kenaikan tersebut dipicu oleh faktor cuaca yang saat ini memasuki musim kemarau. "Pasokan bunga itu sekarang tidak begitu banyak, karena bunga pacah seribu membutuhkan banyak air, sementara sekarang cuaca cukup panas," tambahnya.
Sedangkan untuk bunga pacah baik yang berwarna merah muda, ungu, dan merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 per kilogram yakni Rp 12 ribu dari harga biasanya mencapai Rp 10 ribu. Ia mengaku, kenaikan sudah didapatkan dari produsen langsung di Desa Sibang Kabupaten Badung yang menjual kepada pedagang sebesar Rp 13 ribu.
"Kami tidak bisa berbuat banyak karena harga bunga terus naik, sekarang kami serahkan kepada pembelinya," kata Made nari, pedagang bunga lain.
Harga bunga gemitir, ratna, dan kasna juga tak ketinggalan ikut melambung menjelang hari raya yang jatuh setiap 210 hari itu. Para pedagang menjual harga gumitir per kilogramnya mencapai Rp 12 ribu atau naik Rp 5.000 dibandingkan harga hari biasa yang mencapai Rp 7.000.
Harga bunga ratna juga melonjak kini dijual seharga Rp 1.000 per ikat, sedangkan bunga kasna dijual Rp 5.000 per ikat.
Menurut beberapa pedagang, bunga kasna merupakan bunga yang biasanya panen setiap enam bulan sekali, berasal dari dataran tinggi di Desa Besakih Kabupaten Karangasem.
"Sekarang harga bunga mahal - mahal, karena momen Galungan, tetapi karena untuk upacara, mau tidak mau saya harus membelinya. Namun pembelian saya batasi hanya setengah saja," kata Mayuni, seorang pembeli bunga.