REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Ketua harian Persipura Jayapura, La Siya, mengaku belum mendapatkan surat teguran AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) lewat PSSI kubu Djohar Arifin, terkait pelarangan pemainya untuk membela Timnas.
"Secara resmi Persipura belum menerima surat tersebut," kata La Siya di Jayapura, Papua, Rabu.
Pria asal Buton (Sulawesi Tenggara) itu mengatakan bahwa belum bisa mengomentari lebih jauh atas teguran itu, apalagi pihaknya sudah memberikan kepercayaan kepada PSSI kubu La Nayla Mataliti.
"Yang pasti soal teguran dari AFC via PSSI kubu Djohar Arifin sudah disampaikan oleh Pak La Nayla beberapa waktu lalu," ujarnya.
Persipura merupakan salah satu dari sekian tim Liga Super Indonesia (LSI) yang enggan melepas sejumlah pemainya seperti Ricardo Salampesy dan Boas Salossa untuk membela Timnas. Aksi pelarangan memperkuat timnas itu mendapat sorotan tajam dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
Federasi Sepak Bola Asia ini pun langsung melayangkan surat yang isinya memerintahkan PSSI untuk menegur klub-klub tersebut.
Koordinator Timnas PSSI, Bob Hippy membenarkan adanya instruksi dari AFC kepada PSSI untuk menegur klub-klub yang melarang pemainnya membela timnas.
"Iya, benar kami telah menerima surat dari AFC terkait aksi pelarangan memperkuat timnas yang dilakukan sejumlah klub. Dalam surat tertanggal 23 Agustus yang ditandatangani oleh Sekjen AFC Dato Alex Soosay itu, AFC memerintahkan PSSI untuk menegur klub-klub yang melarang pemainnya memperkuat timnas," kata Bob seperti dikutip Humas PSSI, Selasa (28/8)
"Untuk itu, kami akan mengirimkan surat teguran kepada seluruh klub yang melarang pemainnya membela timnas," katanya.