REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Kepolisian Malaysia kini tengah menyelidik klaim penggelapan senilai sepuluh juta dolar, dari audit terhadap badan sepak bola Asia. Penyelidikan itu menyebabkan penangguhan hukuman terhadap presiden Mohamed bin Hammam.
Ketua investigasi kasus-kasus komersial Kuala Lumpur, Izany Abdul Ghani, mengatakan pada Rabu (29/8) bahwa ofisial Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) telah mengajukan laporan terhadap seorang rekan senior, namun menolak menyebutkan nama tersangka.
"Laporan itu berdasarkan audit yang sama, namun investigasi masih berada di fase-fase pendahuluan, maka akan prematur untuk mengatakan siapa (tersangkanya)," tuturnya kepada AFP.
Izany mengatakan bahwa terdapat laporan yang mengklaim "memberi atau menerima" sepuluh juta dolar secara ilegal, yang ditransfer ke luar negeri dari akun-akun AFC antara Februari sampai Juni 2008.
Bin Hammam pada bulan lalu mendapat tuduhan dari AFC menyusul audit eksternal terhadap akun-akun yang ada saat dirinya masih menjabat. Ia diganti untuk sementara setelah selama sembilan tahun menjabat sebagai presiden AFC.
Penggantian itu diikuti hukuman larangan beraktifitas seputar sepak bola selama seumur hidup yang dijatuhkan pada tahun lalu. Ia dinyatakan bersalah melakukan penyuapan oleh panel komite etik FIFA, saat melakukan kampanye untuk jabatan presiden badan sepak bola dunia tersebut.
Hukuman bagi pria asal Qatar itu dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) pada 19 Juli, setelah bandingnya ditegakkan karena dianggap kurang cukup bukti.
Ia juga mendapat hukuman tiga bulan yang dijatuhkan FIFA, meski masih ditangguhkan pada 26 Juli, sebagai hasil penyelidikan terhadap kondisi keuangan AFC.