REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua peneliti supranatural Dr. Margaret Matheson (Sigourney Weaver) dan Tom Buckley (Cillian Murphy) diundang oleh pria kaya yang diteror gangguan hantu di rumah mewah yang baru dibelinya. Keluarga kaya raya itu tak bisa tidur lantaran suara gaduh nan ganjil yang kerap terjadi dari arah loteng. Paranormal telah disewa tapi tidak cukup menyelesaikan masalah.
Berbekal pengalaman 30 tahun Dr. Matheson meneliti fenomena supranatural, misteri tersebut segera terjawab. Tidak ada hantu atau roh jahat apa pun di rumah itu. Suara gaduh ternyata sengaja dibuat oleh anak perempuan keluarga kaya itu yang enggan pindah ke rumah yang jauh di pinggiran kota itu.
Pasangan ilmuwan skeptis itu kembali mendapat lawan mudah ketika seorang paranormal menggelar pertunjukan di kota. Dengan peralatan canggih milik Buckley, 'red lights' (sebutan Dr. Matheson untuk trik-trik khusus di balik fenomena supranatural) langsung terdeteksi. Si paranormal yang terkenal dapat membaca pikiran orang lain ternyata menggunakan perangkat radio di telinganya.
Kegemilangan Dr. Matheson tiba-tiba terguncang ketika cenayang legendaris Simon Silver (Robert De Niro) mengumumkan comeback setelah 30 tahun pensiun. Dr. Matheson memperingatkan Buckley untuk tidak usah berurusan dengan mantan musuh bebuyutannya itu. Tapi Buckley bersikeras mengungkapkan trik-trik di balik aksi supranatural Silver.
Pada percobaan pertama Buckley gagal total. Dr. Matheson tiba-tiba meninggal dengan tak lazim. Bukley pun diteror dengan kejadian-kejadian aneh yang mengguncang kepercayaannya pada fisika dan ilmu pengetahuan. Dapatkah Buckley mengungkap fenomena magis Silver?
Dalam Red Lights, sutradara Rodrigo Cortes kembali menunjukkan tangan dinginnya seperti yang ia lakukan dalam 'Buried' yang berhasil meraih berbagai penghargaan.
Bekerja sama dengan penata gambar kawakan Xavi Gimenez, Cortes menampilkan visualisasi dengan nuansa palet nan sendu yang menyempurnakan film bergenre thriller ini.