REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), Jumat (31/9) mengecam pemerintah Israel karena tidak mengutuk pernyataan bermusuhan menteri luar negerinya, Avidgor Lieberman, terhadap Presiden Palestina Mahmud Abbas.
"Pemerintah Israel tidak serius menangani Avigdor Lieberman dan pernyataannya yang agresif terhadap Presiden Abbas berarti dia merelakan untuk itu," kata pembantu Abbas Nemmer Hammad dalam satu pernyataan resmi.
Pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita milik Palestina Wafa mengatakan bahwa kepemimpinan Palestina "secara serius mempertimbangkan ancaman Lieberman." Pada Kamis malam, Channel 10 Israel melaporkan bahwa Lieberman menyerukan mengunci Abbas di kantornya di Ramallah dan mengepung dia segera setelah ia kembali dari Iran, di mana ia menghadiri KTT Gerakan Non-Blok.
Lieberman menyerukan kuartet internasional, yang terdiri dari Amerika Serikat, PBB, Rusia dan Eropa, untuk menggantikan Abbas "karena ia merupakan kendala bagi perdamaian," dan menyerukan untuk memotong pendapatan pajak yang akan ditransfer ke PNA.
KTT GNB di Teheran dalam salah satu keputusannya mengecam Israel dan mendukung pembentukan negara Palestina. Perundingan perdamaian Palestina-Israel berkali-kali gagal karena Tel Aviv tidak menghentikan proyek pembangunan permukimannya untuk kalangan Yahudi di wilayah Palestina yang mereka duduki sejak Perang 1967.