REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, dilihat dari usia yang muda, pelaku teror Solo merupakan orang-orang baru. Kelompok baru tersebut, jelasnya, bertanggung jawab atas kejadian teror tiga hari di Solo beberapa hari terakhir.
Usai menggelar rapat di Kapolresta Solo, Kapolri mengabarkan bahwa seluruh pelaku teror Solo telah ditangkap. Dua pelaku berinisial F dan M keduanya berusia 19 tahun, tewas pada baku tembak semalam di Jalan Veteran Solo pukul 20.30 WIB. Tersangka lain, berinisial B, menurut Pradopo, dibekuk di lokasi berbeda pada hari yang sama pukul 19.10 WIB.
"Tersangka atas nama B ditangkap hidup di lokasi berbeda, yakni di Dusun Purworejo, Karanganyar," ujarnya, Sabtu (1/9) di Kapolresta Solo Jalan Adi Sucipto Solo, Jateng.
Meski mereka diduga berasal dari kelompok baru, polisi masih menelusuri keterkaitan dengan kelompok teroris lama. "Ini kelompok baru. Keterkaitan dengan kelompok lama, tergantung penyidikan lebih lanjut. Pendalaman terhadap satu orang atas nama B, kita akan terus kembangkan," ujarnya kepada wartawan didampingi Kapolda Jateng, Wakil Wali Kota Solo dan Pangdam IV Diponegoro.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Pradopo, ketiga pelaku tertangkap merupakan eksekutor penembakan Pos Polisi Gemblekan pada Jumat (17/8), pelemparan granat di Pospol Glodok pada Sabtu (18/8), serta penembakan Kamis (31/8) malam di Pos Polisi Singosaren, Serengan yang menewaskan Bripka Dwi Data Subekti (56 tahun). Selain itu, mereka juga melakukan penyelundupan senjata api dan amunisi dari Moro Filiphina, yang dikenal sebagai pemukiman Islam garis keras.