REPUBLIKA.CO.ID, LUANDA -- Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, diperkirakan kembali menjabat kepala pemerintahan setempat karena mendapat suara terbanyak pada Pemilu yang digelar Jumat (31/8). Hasil itu didapat dari partai yang mengusungnya, MPLA, yang memperoleh sekitar 74 persen dari sejumlah tempat pemungutan suara.
Komisi Pemilihan Umum Nasional Angola mencatat, jumlah perolehan suara sementara yang didapat Dos Santos jauh mengungguli sejumlah partai pesaing pada Pemilu kedua yang digelar negara tersebut. Sekitar 74 persen suara itu didapat dari 70 persen tempat pemungutan suara setelah pesta demokrasi tersebut digelar.
"Meski hasil sementara, tetapi sangat posti bagi kami," kata Juru Bicara MLPA, Rui Falcao kepada radio lokal setempat, dikutip Bloomberg, Ahad (2/9).
Menurut dia, partainya sedikit lagi akan mendapatkan suara terbanyak untuk memenuhi persyaratan menjabat pemerintahan. Kemenangan itu nantinya akan memberikan MPLA mengusai pemerintahan dari 220 anggota parlemen yang ada, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden dos Santos.
Pemungutan suara tersebut merupakan yang pertama diselenggarakan di bawah konstitusi baru, yang menghapuskan pemilihan presiden secara langsung. Dengan konstitusi baru tersebut, pemimpin partai yang memenangkan pemilihan umum itu secara otomatis menjadi presiden. Pada pemilu sebelumnya, MPLA juga mendapat suara terbanyak sekitar 82 persen.