REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Presiden Rusia Vladimir Putin bergabung dengan ribuan warga untuk memperingati 200 tahun pertempuran yang menyebabkan keruntuhan Napoleon Bonaparte di Rusia. Pahlawan perang Rusia kala itu, Borodino 'dihadirkan' kembali dalam bentuk replika sebagai bagian peringatan perang Leo Tolstoy yang menewaskan hampir 70.000 jiwa.
Napoleon mengirim pasukan Prancis ke Rusia pada bulan Juni 1812 saat sedang jaya-jayanya. Tapi invasi pasukan Prancis itu gagal dan berhenti pada Desember karena pasukan diserang dingin dan kelaparan akut sebelum ditarik dari Moskow.
Putin menggelontorkan 700 ribu poundterling untuk acara peringatan ini yang disimbolkan sebagai bangkitnya patriotisme Rusia. "Tujuan kami melakukan peringatan dua abad kemanangan ini sebagai inspirasi untuk merasakan kebanggaan bagi negara dan prestasi besar nenek moyang," kata Sergei Ivanov, kepala administrasi kepresidenan.
Kekalahan Napoleon menjadi inspirasi dan kebanggaan Rusia dan pemerintahan Putin menangkap hal itu sebagai peluang mempromosikan kekuatan Rusia.
Penggunaan cita rasa 'nasionalisme' menjadi bahan jualan Putin sejak maju ke kepemimpinan Rusia tahun 1999 dimana dia menjadi politisi Rusia yang paling populer dan dominan.