REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap seorang dari kelompok teroris Solo di perumahan Anyelir 2, Kalimulya, Depok, Jawa Barat. Terduga bukanlah warga di tersebut, melainkan pendatang yang baru saja tiba Selasa (5/9) kemarin.
Menurut data yang dihimpun Republika, penangkapan tersebut dilakukan tanpa perlawanan oleh terduga pelaku teroris Solo, Firman. Selain itu juga penjaga kemanan perumahan tersebut, Mursid Supandi menyatakan, pengintaian pihak kepolisian sudah dilakukan sejak semalam. "Sekitar pukul 23.30 WIB ada mobil anggota yang masuk, saya juga tidak tahu ada apa," kata Mursid.
Selain itu, Mursid kemudian menjelaskan, sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi, evakuasi terhadap seluruh warga yang tinggal pada radius 50 meter di sekitar rumah yang di tempati terduga diamankan yakni Blok F2/9. Namun Mursid menyatakan, rumah yang dicurugai itu ternyata bukanlah tempat yang disinggahi Firman.
Rumah itu dicurigai itu memang terlihat sepi, terdapat sepasang sandal di luar rumah, dan kondisi gembok rumah yang tidak terkunci. Petugas sempat mengeluarkan suara tembakan sebanyak empat kali ke arah rumah kosong. Selain tembakan ke udara, polisi diduga juga mengeluarkan tembakan gas air mata di lokasi kejadian.
"Karena tidak ada respon juga, akhirnya tim Densus langsung menggerebek," kata Mursid.
Menurut Mursid, penggerebekan tersebut ditandai dengan adanya suara pecahan kaca. Namun sekitar 30 menit, para petugas bersenjata lengkap masuk ke dalam rumah itu, polisi tidak menemukan target. Polisi kemudian dikejutkan suara teriakan histeris seorang wanita yang berasal dari rumah di depannya, Blok E1/1.
Suara tersebut adalah suara Emong, bibi Firman. Mursid menyatakan, Emong dan suaminya Nasuha sudah tinggal bertahun-tahun cukup lama di komplek itu. Mereka memiliki tiga orang anak, namun tidak ada seorang pun yang tahu soal Firman. "Firman itu baru datang kemarin malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Mursid.
Pihak kepolisian akhirnya menemukan Firman di rumah sumber suara tersebùt. Mereka kemudian menciduk Firman tanpa perlawanan. "Ada 30 polisi yang mengapit dan menggiring keluar dia," ujar Mursid.
Menurut Kapolres Kota Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni, Emong tidak mengetahui alasan Firman datang ke rumahnya. Dia mengatakan, Firman hanya menyatakan ada urusan lain yang harus dia kerjakan di Depok. Selain itu, Mulyadi juga mengatakan, pihaknya akan mengganti kerusakan yang dilakukan kepolisian di rumah blok F2/9.