Kamis 06 Sep 2012 15:17 WIB

Kiai, Kunci Penyelesaian Kasus Sampang

Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah massa menyaksikan puing pemukiman warga Syiah yang dibakar, di Desa Karanggayam, Omben, Sampang, Jawa Timur, Ahad (26/8).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Sejumlah massa menyaksikan puing pemukiman warga Syiah yang dibakar, di Desa Karanggayam, Omben, Sampang, Jawa Timur, Ahad (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Samsul Arifin mengemukakan perlu solusi berkeadaban untuk mengatasi konflik Syiah dengan Sunni di Kabupaten Sampang, Madura. Menurutnya, solusi berkeadaban itu agar tidak ada salah satu pihak yang dirugikan.

"Syiah itu juga warga negara yang harus dilindungi secara hukum. Memang ini kasus yang sangat pelik sehingga perlu waktu yang lama," katanya di Sampang, Kamis (6/9).

Pria asal Sampang itu mengemukakan penyelesaian konflik yang menelan satu korban jiwa dan puluhan rumah dibakar itu memerlukan 'investasi' besar. Tidak saja dana, tetapi waktu dan lainnya, karena itu penyelesaiannya memerlukan waktu yang sangat lama.

Ia berpendapat, perlu ada pendampingan di antara kedua kelompok tersebut agar kasus kekerasan tidak terulang kembali. Kunci dari semua ini adalah kiai, karena masyarakat Madura sangat tunduk pada kiai.