REPUBLIKA.CO.ID, BANGKINANG, RIAU - Pertandingan penyisihan cabang sepak bola antara tim tuan rumah Riau melawan Sumatera Barat dengan skor imbang 2-2 (1-1) di Stadion Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Kamis (6/9), diwarnai kericuhan akibat ulah wasit yang dinilai tidak adil. "Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit sehingga menyebabkan para pemain marah," kata pelatih tim Riau Philip Hansen Maramis.
Dia mengatakan ketika hakim garis mengangkat bendera tapi wasit tetap membiarkan saja. Namun tiba-tiba wasit membunyikan peluit bahwa ada kesalahan dan menyebabkan tendangan bebas, maka gol pun tercipta bagi tim Sumbar pada menit ke-90 melalui Irsyad Maulana.
Semula tuan rumah unggul lebih dulu melalui sundulan kepala Mursit Aries pada menit ke-21 dan menggandakan gol menit ke-85. Sedangkan tim lawan yang dimotori Teguh Ilham dan Irwan Iteces itu dapat menguasai jalannya pertandingan hingga babak kedua.
Bahkan tim berseragam kuning-biru tua dengan dua gol diciptakan Teguh Ilham menit ke-34 dan Irsyad Maulana menit ke-90. Akibat gol yang diciptakan Irsyd dengan tendangan bebas itu, maka pemain tuan rumah langsung memprotes wasit dan mengejar dia yang membuat pertandingan sempat terhenti sekitar lima menit.
Philip mengaku sangat kecewa atas kepemimpinan wasit sehingga menyebabkan pemain melakukan tindakan kasar. Wasit terpaksa diamankan oleh petugas setelah para penonton melempar dengan air mineral dan berupaya untuk mencederainya. Wasit diamankan di salah satu ruangan di stadion.
Sementara itu, manajer tim Sumbar Syamsul Bahri mengatakan pemain tuan rumah tidak menunjukan sikap sportif dan tidak mengakui kepemimpinan wasit. "Kami menilai wasit sudah menjalan tugas dengan baik, sehingga memberikan hukuman kepada pemain yang melakukan kesalahan," katanya.
Syamsul mengatakan seharus pemain Riau memberikan contoh terbaik kepada tim tamu dengan sikap terpuji tidak mengakimi wasit di tengah lapangan. Dia menambahkan keputusan wasit itu mutlak, maka diharapkan para pemain dapat menerima apa saja yang sudah diputuskan.