REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pihak kepolisian mengungkapkan kronologis kejadian ledakan diduga bom berdasarkan keterangan salah satu korban bernama Mulyadi Tofik. Ledakan terjadi di Jalan Nusantara RT 04/013 Nomor 63, Beji, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/9) sekitar pukul 21.27 WIB.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat dihubungi di Jakarta, Minggu, mengatakan awalnya Mulyadi Topik pulang kerja dari rumah Hajjah Dewi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dia menuju lokasi kejadian pada Sabtu (8/9) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Setiba di lokasi kejadian, korban (Mulyadi) melihat dua unit motor bertamu ke tempat Mr. X," kata Rikwanto.
Tidak lama kemudian atau sekitar pukul 21.22 WIB, saksi korban melihat seorang teman dari Mr. X meloncat pagar. Seorang lainnya pergi menumpang motor.
"Sekitar lima menit kemudian, terjadi ledakan yang diduga dari kamar Mr. X," ujar Rikwanto.
Rikwanto mengungkapkan ledakan diduga berasal dari kamar Mr. X tersebut. Ledakan terdengar hingga radius 600 meter.
Ledakan yang terjadi di rumah Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara tersebut melukai tiga orang, yakni Mulyadi Tofik Hidayat (32) dan Febri Bagus Kuncoro (20) yang menderita luka ringan. Sedangkan, Mr. X (belum diketahui identitasnya) mengalami luka berat dengan kondisi tangan kanan patah serta luka bakar sekitar 50-70 persen.
Ketiganya sempat menjalani perawatan Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Namun korban Mr. X dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Polisi juga telah meminta keterangan beberapa saksi, antara lain Nano Triawan (63) berprofesi sebagai tukang bangunan dan orang tua dari korban Mulyadi Topik Hidayat dan Febri Bagus Kuncoro beralamat di rumah kontrakan belakang lokasi kejadian.