REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok menyatakan hampir tidak ada anggota DPR RI yang transparan soal anggaran. Hal itu dikemukakan Ahok saat ditanya sejumlah wartawan terkait tindak korupsi yang diduga melibatkannya.
Ahok bersama pasangan Calon Gubernur (Cagub) Joko Widodo atau Jokowi dan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) menghadiri undangan Kapolda Metro Jaya, Inpektur Jenderal Polisi Untung S Rajab terkait pengamanan kegiatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, di Markas Polda Metro Jaya, Senin pagi.
Saat itu, Ahok ditanya terkait tindak pidana korupsi yang melibatkan dirinya saat masih menjabat Bupati Belitung Timur. Empat perusahaan miliknya diduga terlibat pengambilab ilegal pasir di kawasan hutan lindung Gunung Nayo, Belitung.
Mendapat pertanyaan seperti itu Ahok terkejut. Namun bukan jawaban langsung yang diucap Ahok, melainkan melemparkan pernyataan bahwa hampir tidak ada anggota DPR RI yang transparan soal anggaran.
"Saya 2,5 tahun jadi anggota DPR, anda boleh lihat, tidak ada anggota DPR yang transparan laporan anggarannya," kata Ahok.
Ahok kemudian menantang berbagai pihak yang menuding dirinya terlibat tindak pidana untuk membuktikan lengkap dengan alat bukti yang dimiliki.
Pada kesempatan itu, Ahok juga membantah dirinya terpilih menjadi Cawagub DKI Jakarta berdasarkan keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. "Itu bukan keputusan Pak Prabowo yang memilih saya, tapi keputusan DPP Gerindra," ujar Ahok.