REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Beberapa kali kandidat presiden AS dari Partai Republik, Mitt Romney, menyerang Cina dalam kampanyenya dan menyebut sebagai manipulator mata uang. Menanggapi itu, Cina menyebut penggunaan isu agar ia terpilih sungguh bodoh dan munafik. Tanggapan itu dikeluarkan oleh editorial media, Xinhua, Jumat (14/9).
Dalam komentar bernada keras berbahasa Inggris, Xinhua, menyatakan retorika anti-Cina Romney, bila diterjemahkan dalam kebijakan seandainya ia benar menjadi presiden, hanya akan memicu bencana perang dagang dan kerusakan terhadap pemulihan ekonomi global yang masih lemah.
"Sungguh ironis, mengingat bagian kekayaan yang dia peroleh justru lewat berbisnis dengan Cina, bahkan sebelum ia masuk panggung politik," tulis Xinhua.
"Sikap menyalahkan Cina terhadap segala hal jelas salah dan sebodoh kesalahan itu, karena langkah mendorong nilai mata uang Cina untuk mendorong lapangan kerja bukanlah mitos, itu belum termasuk mengubah performa buruk ekonomi AS dan sekitarnya"
Romney memang berulang kali menyatakan akan bersikap lebih keras dengan Cina dalam perdagangan dan praktik tukar nilai mata uang, termasuk segera menyatakan Cina sebagai manipulator mata uang begitu ia terpilih menjadi presiden.