REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Panitia pelaksana pertandingan Arema Liga Primer Indonesia (LPI) membantah adanya faktor sabotase terkait matinya lampu di Stadion Gajayana Malang. Insiden lampu padam terjadi ketika Arema menjamu Al-Ettifaq dalam babak perempat final AFC pada Selasa (18/9) malam.
Ketua panitia pelaksana pertandingan (panpel) Arema LPI, Abriadi, Rabu, menegaskan matinya lampu stadion pada menit ke-50 murni karena faktor teknis. Tidak ada sabotase dari pihak mana pun.
"Kalau itu terjadi karena sabotase, pasti genset pada posisi nol. Tapi, ini masih menunjukkan angka 300 lebih,'' kata Abriadi. ''Itu artinya genset tidak tiba-tiba mati dan tidak ada yang sengaja mematikan. Apalagi, bahan bakarnya saat itu juga masih cukup banyak."
Pada saat genset mati, panpel juga langsung berupaya menyalakannya kembali. Hanya saja, katanya, untuk menyalakan lampu stadion yang mati memang membutuhkan waktu. Sebab, panitia harus menunggu lampu dingin dulu agar lampunya tidak sampai pecah akibat masih panas langsung dinyalakan lagi.