REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Mesin pencari Google setuju memblokir semua link yang menghubungkan film anti-Islam di Yordania. Persetujuan itu atas permintaan Pemerintah Yordania menyusul meluasnya film 'Innocence of Muslims' yang melecehkan Nabi Muhammad SAW.
"Semua link yang berhubungan dengan film tersebut telah diblokir," ujar seorang Menteri Yordania, Sabtu (22/9).
Film tersebut memicu kemarahan seluruh umat muslim dunia. "Kami meminta Google untuk memblokir semua link yang berkaitan dengan film tersebut," aku Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Yordania, Atef Tel kepada koran Al-Dutsur, seperti disitat Al-arabiya.net.
Namun seorang wartawan AFP di Ibukota Amman mengklaim dirinya masih bisa mengakses film tersebut pada Sabtu (22/9) pagi ini. Film yang dibuat Nakolula Basseley Nakoula atau Sam Bacile itu mematik amarah umat Islam dunia. Setidaknya protes besar-besaran terjadi di 20 negara yang mayoritas berpenduduk muslim, termasuk Indonesia.
Kemarahan tersebut menyebabkan aksi protes dengan menyerang simbol-simbol Amerika Serikat, seperti kedutaan, sekolah, hingga restoran siap saji. Sedikitnya 30 orang tewas selama kerusuhan yang berlangsung di 20 negara muslim dunia.
Google yang merupakan perusahaan induk dari Youtube, Rabu (19/9) kemarin, mengatakan sudah membatasi akses untuk film buatan sutradara berdarah Mesir tersebut. Di negara-negara yang dianggap 'ilegal oleh otoritas lokal', seperti India, Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi, film tersebut sudah tidak bisa diakses.
Pekan lalu Youtube membatasi akses film 'Innocence of Muslims' di Mesir dan Libya, lalu menyusul dari Pakistan dan Sudan. Rencanaya masih ada negara-negara lain yang masuk dalam daftar pemblokiran.