REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebuah perusahaan terkemuka Jerman disebut telah menanamkan bahan peledak dalam peralatan nuklir yang dipesan Iran. Hal itu dinilai sebagai upaya sabotase terhadap fasilitas nuklir Iran yang tengah diincar negara-negara Barat.
"Mata-mata pertahanan kami berhasil menemukan bahan peledak dalam peralatan bagi aktivitas nuklir yang telah dijual ke Iran," kata Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi seperti dilansir Press TV, Ahad (23/9).
Boroujerdi mengatakan, perusahaan Jerman yang dimaksud adalah perusahaan teknologi terkemuka, Siemens. Ia menyatakan, Siemens harus bertanggung jawab atas sabotase tersebut."Peralatan ini diperkirakan akan meledak setelah implementasi sabotase terhadap seluruh sistem. Tapi plot ini berhasil dinetralisir berkat kewaspadaan para ahli Iran," ujarnya.
Siemens sendiri menampik tudingan tersebut. Perusahaan multinasional itu menyangkal telah menanamkan bahan peledak dalam peralatan yang dijual ke Iran tersebut.