REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BNI Syariah belum berniat untuk melempar saham perusahaan ke bursa atau initial public offering (IPO). Anak perusahaan PT Bank BNI ini menuturkan saat ini rasio kecukupan modal (CAR) perusahaan ini masih di angka 17-18 persen.
"Sampai saat ini belum ada instruksi dari pemegang saham," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, baru-baru ini.
Imam menambahkan saat ini perusahaan masih mampu memenuhi modal hingga satu tahun ke depan. Artinya perusahaan belum perlu melakukan pendaftaran saham ke bursa.
BNI Syariah juga dinilai belum perlu menambah suntikan modal lagi dari perusahaan induk. Terakhir kali BNI Syariah mendapatkan suntikan modal adalah pada saat spin off. Total modal disetor hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan total aset per Agustus Rp 9 triliun.