Rabu 03 Oct 2012 01:54 WIB

Soal Suriah, Teheran-Moscow Miliki Posisi yang Sama

Red: Djibril Muhammad
 Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW - Duta Besar Iran untuk Rusia, Mahmoud-Reza Sajjadi mengatakan ada kesamaan denominator utama antara Tehran dan Moskow terkait posisinya di Suriah. Salah satunya adalah pertentangannya terhadap plot AS dan Barat. Hal itu disampaikan dia dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Mehr, Selasa (2/10).

"Masalah Suriah bukanlah masalah regional, tetapi merupakan ancaman internasional. Ini berarti bahwa Barat sedang melaksanakan formula baru di tingkat internasional untuk mendirikan sebuah kediktatoran modern," tuturnya.

Ia mengatakan, Barat tidak boleh memaksakan kehendaknya pada negara-negara lain di Suriah melalui cara-cara yang tidak konvensional dan di luar kerangka hukum internasional dengan menyewa tentara bersenjata bayaran untuk menggulingkan pemerintah yang populer.

Sajjadi mencatat kerja sama Iran dengan Rusia telah berguna dan mencegah intervensi militer di Suriah mirip dengan apa yang terjadi di Libya. Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011 dan banyak orang, termasuk sejumlah besar personil keamanan, telah tewas dalam kekerasan itu.

Damaskus telah berulang kali mengatakan bahwa kekacauan di negara itu telah diatur dari luar, dan ada laporan bahwa jumlah yang sangat besar dari kelompok bersenjata melawan pemerintah Suriah adalah warga negara asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement