REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Rabu (3/10), menyampaikan "rasa geram" sehubungan dengan pemboman artileri terhadap satu kota kecil Turki, yang menewaskan lima orang dan memicu serangan balasan dari Turki.
"Kami geram bahwa pemerintah Suriah telah menembak ke seberang perbatasan," kata diplomat senior AS tersebut kepada wartawan, setelah pertemuan dengan timpalannya dari Kazakhstan Yerlan Idrisov di Departemen Luar Negeri AS.
"Kami sangat menyesalkan hilangnya nyawa yang telah terjadi di pihak Turki," kata Hillary, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (4/10).
Hillary menyebut rembesan konflik 19 bulan di Suriah sebagai situasi "yang amat, sangat berbahaya".
Tiga atau empat bom artileri Suriah mendarat pada Rabu pagi di Kota Kecil Akcakale, Turki, di Provinsi Sanliurfa, yang berbatasan dengan Suriah, sehingga menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 13 orang lagi, kata kantor berita setengah resmi Turki, Anatolia.