REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM - Perdana Menteri Inggris David Cameron akhirnya kembali membuka akun di media sosial Twitter. Hanya dalam beberapa jam, akun Cameron telah diikuti oleh lebih dari 80 ribu follower.

Sebelumnya, Cameron pernah membuka akun Twitter pada Januari 2010, namun dia tak pernah 'berkicau' apapun hingga Sabtu malam, waktu setempat. Kicauan pertama Cameron dari akunnya @David_Cameron menandai pembukaan konferensi Partai Konservatif.

"Saya, sebagai pemimpin Partai Konservatif, akan memulai konferensi melalui akun Twitter ini. Saya berjanji tidak akan terlalu banyak 'berkicau'," tulis Cameron, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Mirror.co.uk, pernyataan Cameron "tidak akan terlalu banyak berkicau" merujuk pada sebuah wawancara Absolute Radio pada 2009. Saat itu Cameron mengungkapkan dirinya tidak akan pernah membuat akun Twitter. Cameron bahkan menghina para pengguna Twitter, namun akhirnya Cameron meminta maaf.

Namun, tak hanya mendapatkan puluhan ribu follower, akunnya juga menuai banyak protes. Ratusan pesan menyampaikan sumpah serapah kepada perdana menteri berusia 45 tahun yang mereka anggap telah merusak Britania.

"Bagus kalau Anda memiliki kegiatan untuk membunuh waktu senggang Anda, sama seperti ketika Anda membunuh impian para pemuda dan kelas menengah (pekerja)," tulis salah satu pengguna Twitter Jonno Turner.

Cameron yang memiliki latar belakang pendidikan di sekolah swasta paling bergengsi di Britania, Eton dan Universitas Oxford seringkali menuai banyak kritik terhadap latar belakang pendidikan istimewanya tersebut. Pun, Cameron sering mendapat kritik mengenai kebijakan penghematan untuk menangani permasalahan defisit anggaran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika