REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin labil alias inkonsisten.
Pernyataan Bambang terkait sikap dan pendirian dalam perang melawan jaringan kejahatan narkoba di dalam negeri yang 'plintat-plintut'. Terbukti sejumlah tahanan berat narkoba menerima grasi.
Padahal dalam pidatonya pada Peringatan Hari Anti Narkoba, SBY menyatakan berkomitmen dan pihaknya bakal berperang melawan narkoba. Bahkan SBY menyebut tidak ada cerita pemberian pengampunan bagi mereka yang terjerat narkoba.
"Anehnya sekarang Presiden ingkari ucapannya," ujarnya saat berbincang dengan ROL, Sabtu (13/10).
Pemberian grasi kepada kepada sejumlah gembong narkoba seperti Schapelle Corby, Deni Setia Maharwan, serta Melika Pranola alias Ola oleh Presiden SBY menimbulkan tanda tanya publik.
"Presiden ingkar dengan apa yang diucapkannya sendiri," ujar Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia ke-21, Yusril Ihza Mahendra dalam sambungan telepon, Jumat (12/10). (baca: Yusril: Presiden Ingkari Perkataannya Sendiri).