Rabu 17 Oct 2012 14:58 WIB

Mirwan Amir: Nama Saya Mirwan Bukan Ucok

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Mirwan Amir
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mirwan Amir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar), Mirwan Amir membantah bahwa dirinya adalah si Ketua Besar yang biasa dipanggil "Ucok".

"Saya nggak kenal siapa itu (Ucok). Nama saya Mirwan Amir," kata Mirwan kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta, Rabu (17/10).

Mirwan menyatakan dirinya tidak mengerti apa yang dimaksud Mindo Rosalina Manulang (Rosa) bahwa yang dimaksud Ketua Besar di DPR adalah orang yang biasa dipanggil "Bang Ucok". "Tanya saja sama Rosa siapa (bang Ucok)?" katanya.

Tak hanya membantah dirinya memiliki nama panggilan Ucok, Mirwan juga berkilah bila dirinya mengenal Rosa. "Saya aja gak kenal dengan Rosa," ujarnya.

Bantahan yang dilakukan Mirwan tentu mengherankan. Pasalnya beberapa hari lalu Wakil Ketua Banggar, Tamsil Lingrum baru saja membenarkan bahwa Mirwan memiliki panggilan akrab "Ucok". "Ee... iya, benar memang dia (Mirwan) suka dipanggil begitu," ujar Tamsil menjawab pertanyaan wartawan siapa sebenarnya yang biasa dipanggil Ucok di Banggar.

Tamsil menyatakan panggilan Ucok untuk Mirwan biasa dilakukan teman-teman separtai Mirwan di Fraksi Demokrat. "Teman-temannya dia, benar yang suka panggil begitu," katanya.

Nama "Ucok" mencuat setelah mantan Staf Pemasaran Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang menyatakan sosok "Ketua Besar" yang ada di dalam percakapan antara dirinya dengan Anggelina Sondakh adalah orang yang biasa dipanggil "Bang Ucok" di Banggar.

Pernyataan Rosa disampaikan saat dirinya memberi kesaksian dalam persidangan Angelina Sondakh. Berdasarkan transkrip BBM antara Anggelina dengan Rosa, tertulis ada permintaan apel malang (istilah untuk menyebut uang rupiah) dari Ketua Besar.

"Itu kan beda, hihihi, soalnya aku diminta Ketua Besar, lagi kepengin makan 'Apel Malang'," tulis Anggie kepada Rosa.

Selain itu Angelina dalam BBM kepada Rosa juga menulis "Tugas aku kalo diminta Ketua Besar harus menyediakan, soalnya apelnya beda rasanya, asli malang jadi ga ada duanya. Huahaaaa, jadi kalo boleh disediakan apel malang yang seger ya, kalo ketua besar kenyang kita khan enak."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement