Jumat 19 Oct 2012 13:00 WIB

Partai Politik Alami Krisis Kepercayaan

Bendera partai politik. Ilustrasi
Foto: Republika
Bendera partai politik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay mengatakan partai politik saat ini mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat karena penampilan yang tidak memuaskan dalam dunia politik.

"Partai-partai terjebak dalam praktik korupsi. Bila ada satu politisi terlibat kasus korupsi, pasti akan ikut menyeret politisi lain yang bahkan lintas partai," kata Saleh P Daulay di Jakarta, Jumat.

Saleh P Daulay menjadi salah satu pembicara dalam talkshow DPD RI berjudul "Perspektif Indonesia "Adu Figur atau Adu Figur?" yang diadakan di ruang pers DPD RI.

Karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan politisi, kata Saleh, masyarakat menjadi antipati terhadap partai politik. Menurut salah satu hasil survei, setengah rakyat Indonesia sudah tidak percaya dengan parpol.

"Tetapi untuk membubarkan partai politik juga tidak bisa begitu saja. Sebab, partai politik merupakan alat regenerasi kepemimpinan dan dilindungi undang-undang," katanya.

Namun, realitas yang menyebutkan bahwa masyarakat sudah tidak percaya seharusnya membuat partai politik berkaca dan memperbaiki diri.

Di tengah ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik, Saleh mengatakan kepercayaan terhadap figur memang semakin meningkat.

"Indonesia memerlukan figur pemimpin yang bisa membawa perubahan. Namun, sejauh ini masyarakat Indonesia terkesan lebih percaya dengan figur yang terzalimi," katanya.

Dia mencontohkan figur Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat terzalimi ketika menjabat sebagai salah satu menteri dalam kabinet. Karena terzalimi, justru dukungan rakyat kepadanya meningkat.

"Karena itu, kalau ingin populer dan mendapat dukungan publik dalam politik, jadilah orang yang terzalimi, tetapi jangan menzalimi orang lain," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement