Senin 29 Oct 2012 22:42 WIB

Khofifah Hadiri Konferensi Koperasi Dunia di Manchester

Rep: Indah Wulandari/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, bertolak ke Manchester, Inggris untuk menghadiri Konferensi Persatuan Koperasi Dunia atau International Co-operative Alliance (ICA).

Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini  akan menyampaikan perkembangan gerakan koperasi di Indonesia, sekaligus menjalin kerjasama antar koperasi di dunia.

Khofifah yang juga menjabat Presiden Koperasi ASEAN dan Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini akan menjalani rangkaian acara selama tiga hari, mulai 31 Oktober sampai dengan 2 November mendatang.

"Di sana, kita akan membahas konsep dan strategi gerakan koperasi agar lebih bisa bersaing dalam ekonomi global, juga meningkatkan martabat dan prestise koperasi Indonesia baik di dalam negeri maupun di kalangan Internasional. Sebab selama ini, prestise koperasi di Indonesia masih rendah," kata Khofifah, sebelum berangkat ke Inggris, Ahad (28/10) malam.

Khofifah sangat berharap gerakan koperasi di Indonesia bisa bangkit, kuat dan sukses seperti gerakan koperasi di Belanda, Jerman dan Jepang. "Di tiga negara itu, gerakan koperasi sangat bagus dan bisa bersaing dalam perhatian internasional serta dipandang kuat dalam persaingan ekonomi global," ungkapnya.

Ia mencontohkan, salah satu bukti sukses gerakan koperasi di Belanda adalah mulai mengguritanya Rabo Bank, sebuah lembaga perbankan yang didirikan oleh sebuah Koperasi Serikat Buruh di Belanda.

"Koperasi buruh di Belanda mampu bersaing dalam usaha perbankan dunia. Lihat saja Rabo Bank, meski kecil tapi sekarang sudah masuk di berbagai negara lain, termasuk di Indonesia. Kita bisa meniru suksesnya koperasi di sejumlah negar itu," harapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement