Rabu 31 Oct 2012 09:10 WIB

Seminar Internasional Keaksaraan Digelar di Indonesia

Rep: Burhanuddin Bella/ Red: Dewi Mardiani
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Tidak kurang dari 20 delegasi negara E-9, ASEAN, dan Timor Leste menghadiri seminar internasional Meningkatkan Keaksaraan Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diselenggarakan 31 Oktober 2012 - 3 November 2012 di Jakarta. Mereka adalah pejabat Kementerian Pendidikan di negara masing-masing.

Delegasi E-9 terdiri atas Indonesia, Bangladesh, Brazil, China, Mesir, India, Meksiko, Nigeria, dan Pakistan. Negara-negara ASEAN meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, ditambah Timor Leste.

Seminar bertujuan berbagi pengalaman mengenai materi pembelajaran berbasis bahasa ibu dan TIK, meningkatkan keaksaraan orang dewasa dan digital untuk semua, serta meningkatkan keaksaraan inklusif berbasis bahasa ibu. Selain itu, memformulasi rencana aksi dan komitmen antarnegara peserta dalam meningkatkan budaya baca berbasis bahasa ibu dan TIK.

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ella Yulaelawati, menyebut, "Sejumlah pejabat UNESCO menjadi pembicara dalam seminar ini. Antara lain Aliou Boly, Ichiro Miyazawa, Ulrike Hanemann, Chrstine Glanz, dan Arief Rachman Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO," katanya, kemarin.

Bersamaan dengan seminar, digelar Festival Taman Bacaan Masyarakat. Selain menampilkan perwakilan dari E-9 (negara berpenduduk terbesar di dunia), dan ASEAN plus, juga diikuti Forum Taman Bacaan Masyarakat dari 33 provinsi di Indonesia, komunitas membaca, Balai Belajar Bersama, dan Rumah Pintar.

Hasil yang diharapkan dalam seminar ini adalah meningkatnya keaksaraan orang dewasa dan digital untuk semua, di samping berbagi praktik dan pengalaman antarnegara soal materi pembelajaran berbasis bahasa ibu dan TIK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement