REPUBLIKA.CO.ID, Ternyata Presiden Muhamad Mursi menghilangkan dua item menyangkut Israel dalam naskah pidato yang dipersiapan untuk Sidang Umum PBB pada 26 September lalu. Dua topik itu tersebut terkait referensi positif perdamaian dengan Isrel.
Pidato Mursi, seperti yang disiapkan dan disebarkan oleh delegasi Mesir, pada 26 Sepetember lalu, menurut temuan JTA sepeti yang dilansir Jewish Journal, Rabu (31/10) seharusnya memasukkan dukungan terhada inisiatif Saudi mengenai rencana Arab, yakni perubahan pengakuan pan-Arab yang dulu mengakui Israel harus kembali seperti garis perbatasan 1967 dan solusi terhadap pengungsi palestina.
Dalam pidato itu seharusnya juga terdapat pernyataan berupa komitmen kembali ke perjanjian internasional Mesir sebelumnya yang menyertakan kesepakatan damai 1979 dengan Isrel.
Morsi menghapus dua elemen tadi dalam pidato yang disampaikan. Alih-alih ia mendukung negara Palestina merdeka tanpa menjelaskan apakah visinya akan mengakomodasi Israel.
Perbedaan itu muncul dalam analisa dan temuan JTA Pekan ini, dan pidato Morsi yang disampaikan di Yom Kippur, tidak menarik banyak perhatian Yahudi.
Mursi, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang memenangkan kursi kepresidenan pada Juni, telah membuat sikat dengan tidak menyebut Israel dalam pengumuman publiknya.
Ia juga pernah mengundang kritik dari kaum Yahudi pada pertengahan Oktober lalu ketika mengucapkan 'amin' dan mengangguk ketka Imam yang memimpin doa meminta Tuhan untuk 'menangani lebih keras' kaum Yahudi.