REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Tiga gerilyawan ELN tewas dalam bentrokan dengan pasukan Kolombia pada Kamis waktu setempat. Demikian kata sejumlah pejabat militer.
Bentrokan yang terjadi di daerah Bolivar, Kolombia utara, itu juga mencederai satu gerilyawa. "Selama aksi militer, tiga penjahat dari kelompok ELN tewas dan satu orang lagi cedera," kata Jendral Angkatan Darat Kolombia, Sergio Mantilla.
Tentara Pembebasan Nasional (ELN) yang berkekuatan 2.500 orang adalah kelompok pemberontak terbesar kedua setelah FARC. FARC baru saja mengadakan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Kolombia.
ELN tidak mengambil bagian dalam perundingan perdamaian itu. Meski, pemerintah dan kelompok pemberontak tersebut mengungkapkan keinginan memulai dialog.
Pada 20 Oktober, lima prajurit Kolombia tewas dalam bentrokan dengan gerilyawan FARC. Itu terjadi hanya beberapa hari setelah perundingan perdamaian antara kedua pihak dimulai di Norwegia.
Gerilyawan bersenjata yang membawa "bom tidak biasa" menyerang sebuah patroli militer di kota wilayah baratdaya, Puerto Asis, yang berbatasan dengan Ekuador. ''Tiga prajurit lain cedera dalam serangan tersebut,'' kata militer di situs beritanya.
Serangan tengah malam itu dilakukan sehari setelah sedikitnya dua terduga gerilyawan tewas. Keduanya tewas ketika pesawat angkatan udara membom sebuah kamp kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) di daerah pesisir Pasifik dekat perbatasan dengan Panama.