REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sedikitnya 15 orang tewas dan 50 orang lagi cedera, Selasa malam (6/11), ketika tiga ledakan mengguncang pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus. Demikian kata media elektronik pro-pemerintah, SAMA TV.
Menurut laporan, ledakan tersebut disebabkan oleh tiga peledak yang meledak secara beruntun di satu perhentian bus yang dipenuhi calon penumpang di Lapangan Al-Worud di Daerah Qudsaiah.
Ambulan segera dikerahkan ke lokasi ledakan. Sementara, api dan asap membubung ke udara daerah itu.
''Daerah itu kebanyakan penghuninya adalah kelompok Alawi, cabang aliran dalam Islam,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.
Presiden Bashar al-Assad berasal dari kelompok masyarakat tersebut. Demikian juga dengan kubu elit yang memerintah.
Itu adalah serangan kedua yang ditujukan kepada daerah yang didominasi masyarakat Alawi dalam 24 jam. Sehari sebelumnya, satu mobil yang telah dipasangi bom meledak di Daerah Mazzeh 86 di Damaskus dan menewaskan sedikitnya 11 orang.
Serangan bom kedua, yang diletakkan di satu taksi yang diparkir, meledak di dekat satu masjid di permukiman kelas pekerja di Al-Qadam, Damaskus selatan. ''Beberapa bangunan rusak dan mayat tertimbun reruntuhan yang bertumpuk di jalanan di daerah tersebut,'' kata beberapa pegiat kepada Reuters melalui telepon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika