REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA -- Sebanyak 73 ribu warga Guatemala akan hidup tanpa listrik dalam beberapa hari ke depan, menyusul gempa berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) yang mengguncang Guatemala, Rabu (7/11) kemarin.
Pengumuman itu disampaikan Kementerian Energi Guatemala. Sedikitnya 48 orang dilaporkan tewas. Hingga kini, para penyelamat masih mencari korban yang terkubur di puing-puing di San Pedro Sacatepequez, San Marcos. Palang Merah Guatemala mengatakan 75 rumah hancur di Kota San Marcos.
Tak hanya itu, sebuah penjara juga rusak dan 101 narapidana terpaksa diungsikan. Sementara di Guatemala City, 100 km dari episentrum gempa, jalan-jalan penuh dengan pekerja kantor yang mengungsi. Namun, sebagian dari mereka akhirnya memutuskan kembali bekerja usai gempa mereda.
"Itu benar-benar besar. Aku merasa cukup mual," aku Vanessa Castillo (32), seperti disadur dari Reuters, Kamis (8/11).
US Geological Survey melaporkan pusat gempa berada di 26 km di bawah permukaan. Gempa juga dirasakan di El Salvador dan lebih dari 760 mil jauhnya di Mexico City. (baca: Gempa Guatemala Tewaskan 48 Orang).
Pusat peringatan Tsunami Pasifik melaporkan satu tsunami kecil terjadi di pantai Guatemala. Namun, hingga kini belum ada laporan adanya kerusakan.