REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Tuan rumah Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, Sabtu (10/11) mendesak oposisi Suriah agar membentuk pimpinan persatuan dalam perangnya melawan Presiden Bashar al-Assad.
Tapi, peserta mengatakan mereka memerlukan satu hari lagi untuk mencapai kesepakatan. Pembicaraan di Doha mempertemukan berbagai kelompok oposisi. Dalam pertemuan tersebut, Dewan Nasional Suriah (SNC) khawatir kelompok itu mungkin disisihkan dalam koalisi baru yang luas.
Satu sumber pertemuan tersebut mengatakan SNC telah meminta dilanjutkannya pembicaraan pada Ahad. Tapi, itu jadi peluang terakhir sebelum para tokoh oposisi di belakang gagasan dukungan AS melanjutkan upaya tanpa SNC.
''Amerika Serikat dan Qatar telah mempertahankan tekanan atas SNC agar segera menyetujui satu kesepakatan,'' kata satu sumber diplomatik.
"Saya kira itu dicapai hari ini. Tapi, kemudian itu ditunda," kata pembangkang terkenal, Riad Seih, yang mengusulkan badan baru seperti laporan Reuters yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Sementara itu, semua peserta segera meninggalkan pembicaraan di Hotel Sheraton, Doha, Ahad dini hari waktu setempat. Sheih mengatakan ada 90 persen peluang untuk mencapai satu kesepakatan.