Senin 12 Nov 2012 17:12 WIB

Tiga Perbedaan KJS dan Jamkesda Versi Jokowi

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hafidz Muftisany
  Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berfoto bersama dengan warga usai membagikan Kartu Jakarta Sehat di kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Senin (12/11).   (Adhi Wicaksono)
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berfoto bersama dengan warga usai membagikan Kartu Jakarta Sehat di kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menampik pandangan sebagian kalangan yang menilai Kartu Jakarta Sehat (KJS) hanya melanjutkan program kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Jokowi mengatakan, KJS berbeda dengan Jamkesda. Menurut Jokowi ada tiga hal utama yang membedakan KJS dengan Jamkesda.

"Ya beda jauh dong. Pertama, ada billing sistem sehingga manajemen keuangan menjadi lebih terkontrol. Semua catatan biaya ada di sistem itu," kata Jokowi di Jakarta, Senin (12/11). Perbedaan kedua, lanjut dia, ada pada sistem rekam medis. Dalam sistem ini, riwayat penyakit pemegang kartu akan tercatat dalam waktu yang lama.

"Jadi kalau setiap bulan sakit bisa ketahuan. Misal Januari sakit panu, lalu Februari sakit panas, terus Maret sakit kurap, misalnya. Dengan sistem ini, penanganan pasien jadi gampang," imbuh Jokowi.

Ketiga, KJS relatif lebih mudah didapatkan ketimbang Jamkesda. Untuk mengurus kepemilikan KJS cukup datang membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke Puskesmas terdekat. "Jadi tidak perlu ke RT ke RW atau ke kelurahan dulu," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement