REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH --- Rusia menawarkan bantuan untuk bergabung dalam penyelidikan internasional terkait tewasnya mantan Presiden Palestina Yasser Arafat. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyatakan dukungan tersebut akan membantu dan akan dibutuhkan.
"Ada kerjasama yang penuh antara Palestina, bersama pakar dari Swis, dengan peneliti dari Perancis, dan menambahkan Rusia dalam kerjasama kali ini," Abbas mengatakan demikian saat Ahad (11/11) seperti dilansir laman The Guardian, dihari yang sama.
Otoritas Palestina bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sudah membahas bentuk kerjasama tersebut sepakan lalu di Yordania. Abbas menambahkan kerjasama internasional untuk pembuktian dan kebenaran ini akan membutuhkan peran Moskow.
Presiden meminta Lavrov untuk menjadi perantara tim dan penyelidik ke pemerintahan di Moskow. Arafat diduga tewas karena diracun saat dirawat di Rumah Sakit Militer Percy, Clamart, Prancis. Lembaga fatologi ternama asal Swiss, Institute de Radiophysique menemukan bukti kuat penggunaan senyawa mematikan bernama Polonium-210 untuk meracun Arafat pada 2004 silam.