Jumat 23 Nov 2012 10:28 WIB

Pekan Depan akan Dibahas Relokasi Korban Longsor Cilebut

Rep: qommaria rostanti/ Red: Taufik Rachman
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rencana relokasi rumah warga yang tertimpa longsor di Cilebut baru akan dirapatkan pekan depan. Diperkirakan, perbaikan rel yang rusak akibat longsor memakan waktu satu bulan.

"PT KAI, pemerintah daerah setempat dan para pemangku lainnya akan membahas masalah ini," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers, Jumat (23/11).

Sutopo mengatakan data terakhir yang berhasil dihimpun menyebutkan 22 rumah rusak. " 18 rusak berat terkubur tanah. Sebanyak 96 jiwa dari 25 KK sudah diungsikan," ucapnya.

BPBD Bogor saat ini telah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan penanganan darurat. BPBD mendirikan tenda dan memberikan bantuan logistik untuk para korban pengungsi. "PT KAI dan TNI juga membantu memperbaiki rel yang rusak akibat longsor," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, longsor terjadi akibat hujan deras di Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Longsor yang terjadi pada Rabu (21/11) pukul 18.00 WIB tersebut mengenai rumah yang berada di rel kereta api. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. "Korban jiwa nihil," ujar Sutopo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement