REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Juru Bicara Amerika Serikat, Victoria Nuland mengatakan Negeri Paman Sam menentang keras rencana peningkatan status Palestina di PBB.
Langkah tersebut dianggap sebagai sebuah kesalahan. "Kami jelas telah menyatakan kami tidak berfikir langkah ini akan membawa rakyat Palestina lebih dekat dengan negara. Kami berfikir itu adalah kesalahan. Kami menentang itu dan akan menentang itu," ujarnya.
Tentangan serupa datang dari Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Hillary menyatakan mendukung usulan Palestina di PBB. Menurutnya, kenaikan status Palestina hanya akan mempersulit proses perundingan dengan Israel.
"Kami pikir itu akan rumit dan berpotensi menjadi kemunduran tujuan yang lebih besar, sebuah perundingan solusi. Ini adalah salah satu argumen yang kita gunakan dalam mencoba menghalangi warga Palestina dari langkah ini, ini berpotensi menyulitkan," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan kepada Sekjen PBB, Ban Ki Moon akan membahas usulan status PBB tersebut dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Pembahasan tersebut akan dilakukan jika Israel tetap bersikeras menentang usulan.
"Saya akan mengundang Netanyahu ke Markas Otoritas Palestina di Ramallah dan saya akan memberinya kunci," kata Abbas.