REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Papua dibantu Brimob dan TNI menangkap tujuh orang yang diduga terkait dengan pembakaran dan penembakan Mapolsek Pirime, Lany Jaya, Papua. Ketujuhnya ditangkap secara terpisah.
WW ditangkap saat aparat keamanan melakukan penyisiran di sekitar wilayah Pirime, Selasa (27/11) sekitar pukul 10.00 WIT. Ia ditangkap di hari yang sama terjadinya insiden pembakaran Mapolsek Pirime. Polisi menemukan sebilah parang.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto menyatakan saat akan ditangkap WW melawan dan akan menyerang petugas. Petugas terpaksa menyarangkan timah panas di kaki kirinya untuk melumpuhkannya.
"Sampai saat ini yang bersangkutan masih dirawat di RSUD Wamena," ujarnya saat ditemui di Mabes Polri, Jumat (30/11).
Kemudian, aparat keamanan kembali menangkap enam orang di Desa Muara Game, Distrik Piramid, Jayawijaya pada Kamis (29/11) sekitar pukul 16.00 WIT. Keenamnya adalah KW (40 tahun), LK (22), TW (24), GK (35), DTT (45) dan TT (17).
Dari mereka polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya sebuah komputer jinjing, dua buah parang, beberapa bendera organisasi terlarang dan bendera negara asing.
"Terhadap keenam ini masih dilakukan pemeriksaan intensif. Mudah-mudahan dari pengembangan terhadap tujuh orang itu bisa kita temukan latar belakang, motif, kepemilikan dan perilaku yang kita temukan pada saat kita tangkap. Terkait penyerangan Polsek Pirime kita masih lakukan penyelidikan," kata Agus.