Jumat 30 Nov 2012 23:13 WIB

Busyro Ingatkan Korupsi Bisa Timbulkan Kemarahan Struktural

Busyro Muqoddas.
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Busyro Muqoddas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, memperingatkan perilaku korupsi di Indonesia dewasa ini sudah sampai pada kerawanan baru. Risikonya yaitu dapat menimbulkan kemarahan struktural.

"Korupsi sekarang ini sudah menimbulkan kemiskinan struktural." kata Busyro Muqoddas dalam acara Saresehan Budaya KPK, Kepolisian RI, Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, di Jakarta, Jumat 930/11).

Kemarahan tersebut, kata Busyro, disebabkan warga masyarakat yang sudah miskin semakin dimiskinkan dengan perilaku korupsi pejabat. "Data World Bank itu 80 juta, dan mereka semakin dipermelarat oleh koruptor itu," kata Busyro.

Busyro mengingatkan bahwa apabila di kemudian hari terjadi konflik horizontal, perlu melihat lebih jernih penyebab utamanya adalah korupsi struktural

"Mari kita refleksikan bahwa kalau nanti terjadi konflik horizontal karena ada kemarahan struktural, kemarahan struktural diakibatkan korupsi struktural, korupsi struktural diakibatkan oleh setiap orang yang duduk dalam struktur kebangsaan mengingkari amanatnya," ujar Busyro.

Busyro juga mengapresiasi kembali langkah Komisi III DPR RI yang menghentikan

pembahasan revisi Undang-Undang KPK serta pencabutan bintang dari anggaran pembangunan gedung baru KPK.

"Kehadiran pak Catur ini mempertegas sebagai jaminan bahwa revisi UU KPK itu bukan hanya tidak diteruskan tapi juga dihapuskan dari daftar prolegnas," ujar Busyro.

Sementara, budayawan Emha Ainun Nadjib, dalam acara yang sama menanggapi bahwa hukum tak berarti tanpa kebaikan moral petugas hukum. "Hukum itu tidak bisa apa-apa, kalau petugas hukumnya tidak memiliki moral baik," ujar budayawan yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Nun itu.

Saresehan Budaya KPK, Polri, Kejagung dan MA tersebut digelar sebagai rangkaian acara menyambut Hari Antikorupsi Internasional 9 Desember 2012 mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement