Rujukan dalam Bacaan dan Hafalan Alquran
Salim bin Ma’qil tinggal di rumah keluarga angkatnya hingga datang perintah berhijrah kepada kaum Muslimin untuk pergi ke Madinah.
Salim pun berhijrah ke Madinah bersama Umar bin Khattab, sebab dialah yang paling banyak hafalan Alqurannya.
Tak heran, Salim termasuk salah satu dari empat orang penghafal Alquran yang direkomendasikan Rasulullah untuk dijadikan rujukan dalam belajar kitab suci.
“Hendaklah kalian mengambil (mempelajari) Alquran dari empat orang; Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abu Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab, dan Muadz bin Jabal,” kata Rasulullah.
Keutamaan Salim ini juga diceritakan oleh Aisyah, istri termuda Rasulullah. Aisyah mengisahkan bahwa pada suatu malam, ketika dia pulang ke rumah, Rasulullah menegurnya karena dianggap terlambat pulang.
Lalu, Rasulullah bertanya apa yang menyebabkan sang istri terlambat pulang. Aisyah pun menjawab bahwa di masjid, dia mendengar ada orang yang suaranya paling bagus dalam membaca Alquran.
Demi mendengar cerita itu, Rasulullah kemudian mengambil serbannya dan keluar rumah menuju ke masjid untuk mendengarkan siapa yang bacaan Alqurannya telah memesona Aisyah.
Ternyata, dia adalah Salim, pembantu Abu Hudzaifah. Rasulullah lalu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dalam umatku orang seperti Salim.”
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa suatu ketika, orang-orang Muhajirin singgah di Ushbah, di samping Quba. Ketika itu, Salim ditunjuk untuk mengimami shalat mereka karena dialah orang yang paling banyak membaca Alquran. Sementara, di tengah-tengah mereka, ada sahabat utama lainnya, seperti Umar bin Khattab dan Abu Salamah bin Abdul Asad.